Ekonomi Bali sedang pulih setelah mengalami kontraksi selama pandemi, terutama didukung oleh pemulihan aktivitas pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali. Belajar dari pengalaman selama pandemi, untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Bali harus mengandalkan lebih dari sekadar sektor pariwisata. Oleh karena itu, Pemerintah Bali telah menyusun peta jalan menuju era baru Bali yang hijau, tangguh, dan sejahtera. Pertumbuhan ekonomi Bali di masa depan akan didukung oleh enam sektor unggulan, yaitu pertanian, kelautan, dan perikanan; industri branding Bali; Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM); ekonomi kreatif dan digital; serta pariwisata. Untuk mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi, Bali membutuhkan investasi yang tidak hanya berasal dari pemerintah tetapi juga dari sektor swasta. Dengan karakteristik Bali, yang memiliki kekuatan tradisi dan budaya berdasarkan Tri Hita Karana, yaitu harmoni antara manusia dan alam, manusia dan pencipta, serta manusia dan sesama, pembangunan investasi di Bali mengarah pada investasi hijau dan menciptakan keseimbangan antar wilayah dan keseimbangan kehidupan masyarakat lokal. Berangkat dari peta jalan untuk pengembangan Bali ke depan guna mendukung peningkatan investasi berkualitas, perdagangan, dan pariwisata, Pemerintah Provinsi Bali membangun Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana (PIKBS) pada 6 Juni 2023. PIKBS secara rutin menerbitkan buku presentasi tentang investasi, program promosi perdagangan, dan pariwisata berkualitas. Edisi September 2023 ini difokuskan pada upaya "Mempercepat Pemulihan Ekonomi melalui Sinergi dan Kolaborasi". Melalui sinergi dan kolaborasi, Bali siap memasuki Era Baru Bali.